Laga Bola – Menjelang final AFF Suzuki Cup 2010, pedagang atribut mulai memadati halaman Stadion Bukit Jalil. Tidak cuma atribut timnas Malaysia, atribut timnas Indonesia pun tersedia. Terlihat sekitar 50-an pedagang menjajakan barang dagangannya. Mulai dari syal, terompet, baju kesebelasan kedua tim, kuning dan hitam khas Malaysia dan merah khas Indonesia , sampai dengan wig sesuai warna tim masing-masing.
Mereka menggelar lapak dagangannya di bawah tenda sarnafil (tenda berbentuk kerucut) berukuran 5×5 meter. Setiap tenda dibagi dua hingga tiga pedagang.
Bukan hanya ikon ‘Harimau Malaya’ (julukan Malaysia) saja yang memadati lapak dagangan. ‘Garuda’ dengan garis-garis putih dan latar merah terlihat bertengger di tempat gantungan penjualan baju.
“Sudah dari Kamis kemarin saya jualan, tapi mulai ramai pembeli hari Jumat malam,” kata Khairul (35) pedagang asal Selangor ini.
Lain hal dengan Azlan (40), pedagang asal Kedah. Dia baru memulai membuka lapak di area stadion siang tadi. Dia lebih mengejar pembeli suporter Indonesia di KBRI.
“Semalam mulai ramai di KBRI, sampai tidak ada stok lagi,” kata Azlan.
Lee Jipang (38) yang berdagang tak jauh dengan Azlan, mengaku sejak 2 hari membuka dagangannya laris manis terjual.
“Tidak cuma baju kesebelasan Malaysia, baju Indonesia juga banyak terjual,” kata Jipang.
Baju-baju tersebut dijual dengan harga bervariasi, dari mulai RM 20 (Rp 58 ribu) sampai dengan RM 75 (Rp 217 ribu). Bukan hanya baju, bendera dua negara yang nanti berlaga di pertandingan juga terlihat di lapak penjualan merchandise.
“Saya maunya tidak cuma jualan di final sekarang saja, maunya final nanti di Jakarta mau juga dagang di sana, asal masyarakat tidak buat gaduh saja,” kata Rafi, pedagang asal Perak ini.