Laga Bola – Kekuatan Arema Indonesia seperti saat menjadi kampiun Liga Super Indonesia (LSI) 2009/2010 masih tetap sama. Hal ini satu sisi bisa menjadi kelemahan sekaligus kekuatan Singo Edan.
Menurut striker Rachmat Afandi, kekuatan Arema memang ada pada kolektivitas tim yang bagus. Sebagai mantan punggawa Arema, pemain yang akrab disapa Fandi ini mengaku semua pemain Arema wajib diwaspadai.
“Tim Arema sekarang ya sama dengan musim lalu. Hanya beberapa orang yang pindah, dan itu pun bukan pemain inti. Jadi, meski ganti pelatih, tapi saya kira tetap saja karakteristik permainan Arena menyerang,” ungkap Fandi.
Pemilik nomor punggung 11 ini menambahkan, meski pelatih bukan lagi Robert Rene Alberts, namun dia menilai dari beberapa laga yang telah dilakoni Singo Edan, pola permaian tetap sama. Dia melihat, pola yang diterapkan pelatih baru Miroslav Janu tidak jauh berbeda saat dilatih Robert.
Dengan begitu, Fandi meminta semua pemain Maung Bandung tetap waspada dengan pergerakan pemain seperti Noh Alam Shah, Roman Chmelo dan Esteban Guillen. Sementara soal tidak adanya kapten Pierre Njanka, Fandi menilai hal tersebut bisa menjadi keuntungan bagi timnya saat menjamu Arema di stadion Siliwangi, Minggu (23/1/2011).
“Memang di Arema tidak ada Njanka dan kita tidak ada Gonzales. Kekuatan Arema bisa jadi keuntungan bagi kita karena permainannya bisa kita baca. Tapi kalau kita lengah, maka pasti mereka yang memanfaatkan kita. Yang jelas di kandang, kita wajib menang,” jelas Fandi yang berambisi mencetak gol ke gawang Kurnia Meiga.