Milan Laga Bola – Tersingkir dari Liga Champions musim ini membuat Chelsea berencana melakukan belanja besar-besaran musim depan. Namun, hal itu tak perlu dilakukan karena The Blues mungkin kurang beruntung saja di kompetisi ini.
Takluk 0-1 dari Inter Milan pada leg 2 perdelapanfinal Liga Champions lalu menyebabkan Chelsea harus menuntaskan perjalanannya lebih cepat dengan kalah agregat total 1-3. Tak ayal, mimpi pasukan London Barat itu memegang trofi pertama kalinya harus pupus kembali.
Pencapaian tahun ini pun dibilang lebih buruk dari tahun-tahun sebelumnya di mana dalam enam musim terakhir Chelsea minimal menjejak perempatfinal. Bahkan pada 2008, Chelsea melaju sampai final sebelum takluk secara menyakitkan dari Manchester United lewat adu penalti.
Sudah jelas hasil yang dituai pasukan Carlo Ancelotti itu bikin kecewa berat Roman Abramovich. Dan buntunya milyuner asal Rusia itu siap memanjakan Ancelotti dengan dana besar untuk melakukan perombakan timnya dengan membawa para pemain bintang baru ke Stamford Bridge, dengan alasan peremajaan skuad.
Tapi menurut Jose Mourinho yang sempat melatih selama tiga setengah tahun di sana, misi Abramovich itu tidak perlu dilakukan.
Ia menilai skuad yang dimiliki Chelsea saat ini kebanyakan masih dalam usia emas seorang pesepakbola. Contoh saja seperti Deco, Frank Lampard, Didier Drogba dan Ricardo Calvarho (32 tahun) atau Michael Ballack (33 tahun).
“Mereka tidak perlu merubah skuad terlalu banyak. Tim ini hebat dan berisikan para profesional hebat yang masih dalam usia emasnya,” tutur Mourinho di Sky Sports.
“Mereka sedang masuk di usia yang sempurna, penuh pengalaman dan segalanya, jadi mereka masih bisa melakukan semuanya. Sulit untuk menerka apa yang mereka butuhkan,” ujarnya.
“Mereka tidak memiliki Zanetti seperti yang kupunya, mereka tidak punya Toldo seperti diriku atau bahkan Materazzi. Mereka tidak memiliki pemain yang berusia 36, 37 atau 38 tahun,” urai Mourinho lagi merujuk pada Inter Milan yang masih dihuni pemain di atas usia 35 tahun.
Bagi Mourinho, Chelsea sepertinya hanya butuh keberuntungan saja untuk bisa menang di kompetisi terelit Eropa ini. Selain tentunya kesialan saat di final Moskow 2008, Chelsea pun selalu mentok di laga semifinal yang terbilang kontroversial, seperti saat kalah dari Liverpool di 2005 dan Barcelona musim lalu.
“Aku pikir Chelsea dalam beberapa tahun terakhir, baru tahun in mereka bisa bilang ‘kami kalah melawan tim yang lebih baik dari kami (baca: Inter)’,” pungkas Lo Speciale One itu.