Laga Bola – Jose Mourinho tidak berani memasang target muluk saat Real Madrid menjamu Tottenham Hotspur pada leg pertama babak perempafinal Liga Champions, Rabu (4/4/2011) dini hari WIB. The Special One mengaku sudah cukup puas dengan hasil imbang.
Kekalahan 0-1 dari Sporting Gijon pada lanjutan La Liga, Minggu dini hari kemarin, menjadi salah satu penyebab utama goyahnya keyakinan Mou. Pelatih asal Portugal ini nampaknya mulai menyadari btuah Santiago Bernabeu tidak lagi mumpuni, menyusul patahnya rekor tak terkalahkan El Real di kandang sepanjang musim ini.
Selain faktor rekor kandang Madrid yang mulai luntur, Mourinho juga menilai, absennya sejumlah pilar seperti Cristiano Ronaldo, Karim Benzema dan Marcelo bakal membuat Madrid kian sulit meraih hasil positif. Dia menilai, tanpa bintang andalannya tersebut (CR7), Madrid seakan kehilangan kreatifitas dalam bermain.
“Saya tahu batas maksimal kami, karena para pemain sudah mati. Meski kami mampu mengamankan hasil imbang 0-0, itu merupakan hasil yang buruk di liga,” cetusnya menyikapi kekalahan Madrid dari Gijon yang membuat selisih mereka dengan rival utama, Barcelona menjadi kian lebar, yakni delapan angka.
“Melawan Spurs nanti, hasil imbang, mungkin bisa jadi hasil yang cukup bagus. Atau paling tidak, tidak ada drama, terutama saat pemain kami yang cedera kembali tampil di laga menentukan di London (leg kedua),” sambungnya.
Untuk bisa menang melawan Spurs, Mourinho mengatakan timnya harus mampu bermain dengan kreatifitas tinggi. Akan tetapi, dengan tidak tampilnya Ronaldo (cedera), Madrid hanya mengandalkan kejeniusan bintang muda Jerman, Mesut Ozil.
“Kami tidak memiliki pemain kreatif (saat melawan Gijon), terkecuali Mesut Ozil. Jika Cristiano Ronaldo bermain melawan Spurs, itu pasti karena dia dan saya mencoba mengambil risiko. Sebab, dokter mengatakan bahwa dia (Ronaldo) baru bisa tampil saat melawan Athletico Bilbao, pekan depan,” tambahnya memastikan Ronaldo bakal absen.
“Marcelo juga harus absen dua pekan, sementara Benzema baru bisa tampil saat laga melawan Bilbao dan laga menentukan di London (leg kedua lawan Spurs), bukan di laga nanti. Kami bisa saja tidak mengindahkan saran tim medis (dan menurunkan mereka). Akan tetapi, bila akhirnya berakibat fatal, Anda pasti akan membunuh saya dan itu sangat berisiko,” tandasnya seraya menegaskan dia enggan mengambil risiko pemain andalannya dibekap cedera parah bila dipaksakan tampil.
“Kini, kami harus mencoba mengatasi dengan pemain yang ada dan apakah kami puas dengan hanya hasil imbang. Akan tetapi, menurut saya hasil 0-0 sudah cukup bagus, meski skor 1-1 juga tidak terlalu buruk. Yang pasti peluang tetap ada,” tambahnya.
“Jadi, saya akan terlebih dulu berbicara dengan para pemain yang cedera dan menentukan apakah mereka siap mengambil risiko,” tegas pelatih 48 tahun yang tengah membidik sejarah dengan meraih trofi Liga Champions ketiganya dengan tiga klub berbeda.
Laga melawan Spurs juga akan menjadi pembuktian Madrid yang memiliki rekor buruk saat bersua dengan tim-tim asal Inggris. Tercatat dalam lima pertemuan dengan tim asal Inggris di lima musim terakhir, Los Merengues tak sekalipun mampu meraih kemenangan.
Pertemuan terakhir Madrid melawan wakil Inggris diketahui terjadi pada musim 2008/2009. Kala itu El Real dipermalukan Liverpool dengan agregat 5-0 pada babak 16 besar. Madrid kalah 0-1 di Santiago Bernabeu dan dipecundangi empat gol tanpa balas saat menyambangi Anfield di pertemuan kedua. So, mampukah Mourinho membawa Madrid mengakhiri rekor buruk atas tim Inggris?