Selain itu, PSSI juga mengesahkan perubahan nama lima klub peserta ISL 2017.
PSSI mengumumkan bakal menggelar kompetisi 2017 dalam tiga kasta. Untuk kasta tertinggi tetap akan menggunakan nama Indonesia Super League (ISL), sementara untuk level kedua menggunakan nama Divisi Utama, dan kasta ketiga atau amatir kembali menerapkan Liga Nusantara (Linus).
“Untuk ISL akan kick-off pada 26 Maret 2017, Divisi Utama juga akan mulai digelar pada akhir Maret. Untuk Linus kami akan melakukan seleksi di berbagai tingkat,” kata Ade Wellington, sekjen PSSI kepada para peserta Kongres PSSI di Hotel Aryaduta, Bandung, Minggu (8/12).
Lebih lanjut, Ade juga mengungkapkan untuk kompetisi Divisi Utama musim 2018 bakal ada penyusutan jumlah peserta dari 32 tim pada musim 2017. Sementara ISL tetap akan diikuti 18 klub. “Di Divisi Utama 2018, kami akan melakukan pengurangan jumlah member (anggota) yang cukup signifikan. Nanti mengenai detailnya, Exco PSSI akan mengundang tim peserta sebelum technical meeting digelar,” tambahnya.
Di samping itu, pada Kongres PSSI juga mengesahkan perubahan nama untuk lima klub peserta ISL 2017. “Lima klub itu adalah Persiram Raja Ampat yang menjadi PS TNI, Surabaya United atau Persebaya jadi Bhayangkara FC, Persisam menjadi Bali United FC, Pelita Bandung Raya berubah menjadi Madura United, dan Arema Cronus menjadi Arema FC,” tutur Ade, yang juga langsung disetujui para peserta kongres.
Di sisi lain, untuk operator kompetisi, PSSI kembali menunjuk PT Liga Indonesia. Sebelumnya, untuk penyelenggaraan Indonesia Soccer Championship (ISC), yang menjadi operatornya adalah PT Gelora Trisula Semesta. Penunjukkan operator itu ditegaskan oleh ketua umum PSSI Edy Rahmayadi.