Laga Bola – Para pendemo revolusi PSSI membuat aksi teatrikal dalam menyuarakan aspirasinya. Mereka pun mengubur ‘Nurdin Halid’ dan memenjarakan sosok Ketua Umum PSSI itu. Tentu bukan Nurdin Halid asli yang sampai sekarang masih enggan turun dari kursi Ketua Umum PSSI. Nurdin yang ‘dikubur’ suporter adalah seseorang yang dikafani dan dipakaikan topeng Nurdin.

Dalam aksi yang digelar di depan Pintu X SU GBK, Sabtu (26/2/2011), suporter ‘menguburkan’ sosok berkain kafan itu sembari berorasi.

“Innalillahi waina ilaihi rajiun. Telah meninggal dunia dengan tidak tenang dan tidak hormat, Haji Nurdin Halid. Semoga tidak diterima di sisi-Nya,” ujar seorang orator yang segera disambut ucapan amin dari massa.

Setelahnya, sosok ‘Nurdin’ yang sudah dikafani itu dibaringkan di tanah dan ditaburi bunga. Selain itu, ada juga uang-uangan kertas bernilai Rp 1.000, Rp 5.000 dan Rp 20.000 yang diletakkan di atasnya.

Selain menguburkan ‘Nurdin’, suporter yang terdiri dari The Jak, Slemania, Pasoepati, suporter Persijap Jepara dan lain-lain, juga memenjarakan ‘Nurdin’.

Sosok ‘Nurdin’ itu adalah seorang pria berbaju batik dan memakai topeng Nurdin di dalam sebuah kerangkeng. Di kerangkengnya, tercantum tulisan ‘Corruption Bribery Killing of the Game’. Aksi ini bertujuan untuk mengingatkan bahwa Nurdin Halid pernah dihukum penjara akibat kasus korupsi.

Kelompok suporter ini kemudian membubarkan diri sekitar pukul 15.00 WIB. Tetapi, setengah jam kemudian, datanglah 60-an anggota Aremania. Setelah berorasi mendesak Nurdin turun selama kira-kira 20 menit, kelompok yang beratribut biru-biru ini juga membubarkan diri.

LEAVE A REPLY