Laga Bola – Prediksi bahwa Arema FC bakal menjadi bulan-bulanan di kandang Shandong Luneng, akhirnya nyata terbukti. Hanya mempertontonkan permainan bertahan dan membosankan, Arema dibolongi lima gol tanpa balas (5-0) di Shandong Stadium, China, Rabu (20/4/2011). Malah, tim berjuluk Singo Edan masih beruntung ‘Cuma’ kemasukan lima gol tersebut. Melihat pertandingan secara umum, baik pola serangan sekaligus peluang yang diperoleh, seharusnya tuan rumah bisa menyarangkan minimal delapan gol.

Tim asuhan Branko Ivankovic juga ‘tak terlalu serius’ meladeni Arema yang semakin terkunci di bawah klasemen grup G. Sejak awal laga, Shandong malah terlihat bermain santai dan sangat percaya diri tim tamu bukan level mereka. Benar saja, secara perlahan namun pasti, gawang Aji Saka berlubang.

Di babak pertama saja tuan rumah sudah unggul dua gol via Deng Zhuo Xiang (44) dan sentuhan Manuel (44). Sedangkan di babak kedua Arema semakin tak berdaya dan dibolongi tiga gol lewat aksi Han Peng (70), Mozhapa (80 dan Wang Yongpo (90).

Bermain tanpa sejumlah pilar seperti Noh Alam Shah, Esteban Guillen maupun kiper Kurnia Meiga, Arema memilih bermain aman. Seakan Miroslav Janu tak peduli apakah pemainnya bisa mencetak gol, tapi lebih khawatir keselamatan gawang Aji Saka.

Kiper belia ini menjadi pilihan satu-satunya karena tidak dibawanya tiga kiper lain. Malah Aji Saka tiba di Shandong hanya beberapa menit sebelum pertandingan dimulai. Wajar jika dari sisi teknis, Arema pantas menderita kekalahan besar.

“Adanya sejumlah pemain yang absen membuat tim kurang optimal. Kekuatan Arema sangat terbatas. Kita mempunyai peluang tapi tak bisa terselesaikan. Lawan memang tim bagus dan bukan level Arema,” kata Media Officer Arema Sudarmaji.

Pertahanan Arema menjadi faktor utama banyaknya gol yang bersarang ke jala Aji Saka. Leonard Tupamahu dan kawan-kawan kacau balau menerima serangan skematis tuan rumah. Bola satu-dua terlalu sering lolos, selain tak mampu mengatasi kecepatan striker Shandong.

Sedangkan sisi lain yang tampil buruk adalah Roman Chmelo. Konsentrasi dan pengambilan keputusan pemain asal Slovakia ini sangat buruk. Ia yang seharusnya menjadi pengatur skema serangan balik, tak pernah membuat keputusan tepat lewat umpannya.

Pelatih Branko Ivankovic kelihatan paham benar kelemahan Arema lewat bola pendek di sekitar kotak enambelas. Sebagian besar peluang Shandong, selain lewat serangan balik cepat, juga muncul lewat kerjasama di kotak enambelas Arema yang buruk dalam mengantisipasi umpan terobosan.

Dengan hasil ini, Arema semakin jelas menjadi penggembira di Liga Champion Asia (LCA) dengan hanya mengemas satu poin. Apa pun hasil di pertandingan selanjutnya kontra Cerezo Osaka (home) dan Jeonbuk Hyundai Motors (away) tak akan memunculkan keajaiban untuk Singo Edan.

LEAVE A REPLY