Laga Bola – Derby Milan kali ini boleh jadi berlangsung dengan pelakonnya duduk di dua posisi teratas klasemen, AC Milan di posisi satu dan Inter Milan di urutan dua. Tapi, Derby Milan, bukan hanya sekadar posisi di klasemen yang lebih baik.
Memang, siapa pun yang kali ini memenangi derby tersebut, maka posisinya di klasemen akan lebih baik. Andai Milan menang, mereka akan memperkokoh diri di puncak klasemen. Sebaliknya, jika Inter menang, mereka akan menyalip sang rival untuk duduk di puncak.
Gelandang Milan, Clarence Seedorf, juga tak ingin munafik. Bohong, katanya, jika duel kali ini tidak menentukan.
“Saya bilang, ini adalah derby yang krusial. Dari segi psikologis, ini duel yang sangat penting dan siapapun yang bilang sebaliknya itu pembohong,” seru Seedorf.
Tapi Derby Milan tak melulu soal posisi di klasemen. Bagaimana seandainya, posisi Milan atau Inter tak ada di dua tempat teratas klasemen?
“Ini bukan hanya soal apakah derby ini menentukan Scudetto atau tidak,” ujar Direktur Teknik Inter, Marco Branca, di situs resmi klub.
“Derby ini selalu menjadi pertandingan yang menarik, entah itu berkaitan dengan papan klasemen atau tidak, kami selalu bermain untuk memenanginya,” tegas Branca.
Ya, derby Milan adalah soal gengsi. Sejauh ini, keduanya sudah bertemu sebanyak 175 kali di Seri A. Siapa lebih unggul?
Sejauh ini, Inter lebih unggul. Il Biscione memenangi 64 di antaranya, sementara Milan baru 59 kali. Menarik untuk dinantikan, siapa keluar sebagai pemenang dari edisi ke-176 ini.