Laga Bola – Tindakan anarkis yang dilakukan sekelompok orang di Stadion Utama Gelora Bung Karno mengundang kekhawatiran akan ada aksi susulan. Pengelola GBK minta, Indonesia menang atau kalah, GBK jangan dirusak.
Seperti diberitakan, ribuan orang merangsek masuk ke SUGBK pada hari Minggu (26/12/2010) akibat marah pada ketidakbecusan PSSI dalam hal distribusi tiket.
Selain menjebol pagar, banyak di antara mereka yang kemudian menginjak-injak lapangan, hanya tiga hari sebelum tempat itu menggelar partai final kedua, 29 Desember. Pengelola GBK meminta hal itu tidak diulangi.
“Stadion adalah warisan nasional. Kita berharap, kalau besok menang jangan dirusak, kalau lebih lagi, juga jangan dirusak,” ujar M Nigara, pengelola GBK, di kantor PSSI, Selasa (28/12/2010).
“Mari kita jaga, karena stadion tidak salah,” imbuhnya.
Sehabis menerima aksi vandal sejumklah orang, Nigara memastikan bahwa rumput di SU GBK siap untuk menjadi pentas terakhir kompetiisi paling elit di Asia Tenggara itu.
“Rumput dalam kondisi 100 persen besok jam 12 (siang),” kata Nigara.
“Kita dari kemarin sudah kasih vitamin supaya lapangan jadi bagus. Pagar yang sempat dirusak, perlu dilaporkan dalam kondisi 95%, pintu sudah selesai diperbaiki. Pokoknya GBK siap,” pungkasnya.