Laga Bola – Masa depan beberapa klub Liga Super Indonesia (LSI) tengah terancam. Pasalnya, Anggota Komisi X DPR RI menilai klub sudah tidak layak dapat dana APBD.
Ya, klub LSI yang selama ini tergantung dari dana APBD, tengah terancam. Sebab, penggunaan uang rakyat oleh klub saat ini sedang mendapat catatan khusus dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Nasib pengajuan anggaran Persija saat ini memang semakin tidak menentu. Anggota Komisi X DPR RI Dedi Gumelar menyatakan, klub profesional tidak lagi layak mendapatkan subsidi uang rakyat.
Acuannya tetap Permendagri Nomor 5 Tahun 2007. Namun, Mendagri sebelumnya sudah menerbitkan surat yang menyatakan pemberian subsidi bagi peningkatan prestasi sepakbola di Indonesia.
’’Isi Permendagri tetap sama. Klub profesional tidak boleh mendapatkan jatah APBD. Kini sudah saatnya klub berpikir mencari sumber lain,’’ demikian kata Dedi.
Bukan hanya klub, lampu merah juga diberikan bagi Timnas Indonesia. Demi mendukung performa Merah Putih di kancah internasional, pemerintah juga telah memberikan stimulan APBN senilai Rp20 miliar setahun.
Namun, pada tahun pertama subsidi, Merah Putih hanya mendapatkan jatah Rp10 miliar dan sisanya akan dicairkan pada 2011. Miing, sapaan Dedi, menyatakan bahwa Timnas Indonesia juga tidak rutin mendapatkan subsidi per tahunnya.