Laga Bola – Partai tandang Persib Bandung memang masih cukup lama. Usai menjamu Sriwijaya FC di Stadion Si Jalak Harupat, sore ini, pasukan Maung Bandung – julukan Persib akan melakoni dua partai away. Mampukah Eka Ramdani menyudahi akhir musim yang sudah dipastikan tidak ada degradasi?

Nahkoda Daniel Roekito mengaskan bila pertaruhannya sebagai pelatih ditentukan oleh bagaimana Eka Ramdani dan kawan-kawan dalam meraih kemenangan. Daniel memang tidak memusingkan target lima besar yang sudah menjauh dari Persib. Menderita 10 kali kalah di musim ini membuat Persib kehilangan banyak poin untuk mengejar tim-tim papan atas.

Lalu target sapu bersih empat laga sisa Maung Bandung bila gagal diraih akan semakin memperpanjang rekor buruk. Jika saja Persib mampu menyapu bersih seluruh laga sisa, maka Persib akan mengumpulkan 41 poin. Hilangnya tiga poin tersebut, membuat Daniel tak mau lagi berbicara soal target finis lima besar.

“Saya tidak mau bicara soal target lima besar. Yang jelas, dalam setiap pertandingan saya ingin mengambil poin sebanyak-banyaknya. Kalau bisa finis di lima besar itu bagus, tapi kalau tidak apa boleh buat,” kata Daniel beberapa waktu lalu.

Akibat kekalahan dari PSPS akhir pekan lalu, saat ini posisi Persib bergeser satu peringkat ke posisi 9 dengan mengumpulkan 29 poin. Hasil dari 23 pertandingan, menang 8, seri 5 dan 10 kali menelan kekalahan. Empat partai tersisa akan menentukan langkah Matsunaga Shohei cs untuk menutup musim ini. Dua laga tandang melawan Persijap Jepara dan Persiba Balikpapan akan menjadi ujian pertama.

Berdasarkan catatan rekor tandang Persib, hanya 8 poin penuh yang bisa diraih dari 12 pertandingan. Sebanyak delapan kali pangeran biru tidak bisa berkutik. Hanya dua partai saja yang bisa dimenangi dan dua lainnya berujung imbang.

Hasil tersebut sangat kontras dengan apa yang diraih juniornya, Persib U-21 yang berlaga di kompetisi Indonesia Super League (ISL) U-21. Di musim ini pasukan Maung Ngora – julukan Persib U-21 – berhasil mencuri perhatian dengan lolos ke babak enam besar. Bahkan, peluang pasukan muda Persib untuk kembali menjuarai ISL U-21 musim ini sangat terbuka.

Yang lebih mengesankan dari pasukan Persib U-21 besutan Asep Sumantri yakni saat musim lalu meraih juara ISL U-21. Sungguh, prestasi yang tidak bisa diikuti seniornya yang masih terseok-seok di musim ini.

Tim Persib Bandung U-21 yang menjadi juara Grup 1 dipastikan bakal bersaing dengan Persela Lamongan sebagai runner-up Grup 2 dan Persisam Putra Samarinda juara Grup 3 pada babak enam Besar nanti yang akan berlangsung di Stadion Soemantri Brodjonegoro Jakarta, 26-30 April mendatang.

Menurut pelatih Asep Sumantri, lawan yang dihadapi kali ini memang lebih berat dibandingkan dari penyisihan. Menyandang gelar juara bertahan, kata Asep, bukan berarti membuat tim besar kepala. Namun, yang terpenting ialah sebagai apresiasi terhadap pembinanaan yang berkesinambungan. “Wajar saja jika kita menyandang predikat juara bertahan. Tapi kita terus mencoba untuk maksimal,” tegasnya.

Pembinaan. Ya, Asep mengakui apa yang didedikasikan anak-anak muda Bandung tidak lepas dari totalitas melakukan pembinaan. “Dengan adanya pembinaan, berarti kita menggunakan pemain sendiri. Ada rasa kebanggan dengan pemain sendiri hasil binaan anggota Pengcab PSSI Kota Bandung,” jelasnya.

Perjalanan Persib U-21 yang akhirnya lepas dari PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) musim ini menurut Asep membuktikan pembinaan bisa dilakukan secara serius. “Terlepas dari PT PBB, kita ucapkan terimakasih pada pengcab PSSI dan pemkot yang mendukung pembiayaan. Mudah-mudahan bisa mempertahankan juara,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY