Seoul Laga Bola – Korea Selatan bergabung bersama dengan Argentina di Grup B putaran final Piala Dunia 2010. Mengulangi apa yang terjadi tahn 1986, Korsel siap main keras lagi saat berjumpa Albicelestes. Tahun 1986, Argentina dan Korsel berjumpa di putaran final Piala Dunia 1986 di Meksiko. Saat itu, Argentina yang di akhir turnamen keluar sebagai juara mengalahkan Korsel 3-1.
Diego Maradona, motor utama Argentina kala itu, mengeluhkan permainan Korsel yang keras. Maradona menyebut kalau pertandingan melawan tim Asia itu seperti pertandingan taekwondo alih-alih sepakbola. Di dalam tim Korsel saat itu, ada nama Huh Jung Moo. Huh adalah bek Korsel yang bertugas menjaga Maradona. Huh bakal bereuni dengan Maradona di Afrika Selatan nanti karena ia sekarang adalah pelatih Korsel dan Maradona adalah pelatih Argentina.
Argentina akan kembali berjumpa Korsel di Johannesburg pada 17 Juni mendatang. Tim Tango jelas lebih diunggulkan dibanding Taeguk Warriors, tapi Huh berjanji untuk memberikan perlawanan keras.
“Jika saya bertemu Maradona dan Argentina lagi, saya akan melakukan hal yang serupa,” ujar Huh.
“Saya tidak akan memberikan kemenangan mudah buat mereka. Saya akan menghentikan mereka, saya akan bertarung dengan mereka,” janji Huh yang kini berusia 55 tahun.
Argentina memiliki kekuatan utama di teknik dan kecepatan, dengan bergantung kepada pemain-pemain lincah seperti Lionel Messi atau Sergio Aguero. Korsel menyadari itu dan akan mengandalkan serangan balik.
“Kami akan mencoba meredam kecepatan mereka dan tempo mereka. Serangan balik akan jadi krusial, taktik itu akan jadi kunci,” tandas Huh.