Laga Bola – Real Mataram kembali harus bermain 10 orang akibat kartu merah saat menghadapi Cendrawasih Papua. Namun penampilan menyerang berhasil membawa wakil D.I. Yogyakarta itu meraih kemenangan.
Real Mataram mengatasi tuan rumah Cendrawasih Papua 4-2 dalam laga yang digelar Sabtu (22/1/2011) petang waktu setempat.
Manajer Real Mataram Kusnadi mengatakan bahwa kunci kemenangan ini adalah permainan menyerang yang diperagakan anak buah Jose Basualdo.
“Ini sesuai dengan sistem ofensif yang diterapkan Basualdo. Tidak ada kata tidak menyerang. Meski unggul 4-0, kami tidak pernah berhenti menyerang. Permainan Real Mataram sudah mulai nyata,” ujar Kusnadi.
Namun kemenangan ini, seperti diterangkan Kusnadi, juga diwarnai pengusiran untuk Ryung Thae Phyo di pertengahan babak kedua. Pemain asal Korea Selatan itu menerima dua kartu kuning.
Ini merupakan kali kedua dari dua laga Real Mataram harus menuntaskan pertandingan dengan 10 orang. Di pertandingan sebelumnya melawan Bali Devata, Ali Markus juga diusir wasit.
Kondisi ini juga menyisakan pekerjaan rumah lain bagi tim yang bermarkas di Stadion Maguwoharjo tersebut.
“Skuad akan ditempa terus, mudah-mudahan tidak emosi lagi. Kami akan mengingatkan pemain soal cara bermain yang benar. Kalau bermain keras, ya bermain keras dalam koridor sepakbola. Selain itu kami juga akan mengarahkan tim untuk bermain teknik, guna menghindarkan risiko benturan,” demikian Kusnadi.
Soal hilangnya pemain akibat kartu, Kusnadi menjelaskan bahwa para pelapis Real Mataram memiliki kemampuan yang tidak jauh berbeda dengan para pemain intinya.
“Strategi sama akan kami terapkan di laga-laga berikutnya. Memang masih perlu ditingkatkan lagi keterampilan anak-anak untuk menutup lini yang ditinggalkan,” jelas Kusnadi.