Laga Bola – Pemerintah melalui Mendagri berencana menutup aliran dana APBD ke klub-klub sepakbola di Tanah Air. Jika peraturan itu benar-benar diterapkan maka klub-klub tersebut akan gulung tikar. Hal itu disampaikan Wakil Ketua KONI Riau, Yuherman, Sabtu (12/02/2011) di Pekanbaru. Menurut Yuherman untuk saat ini peraturan meniadakan dana APBD sangat tidak memungkinkan.
Saat ini di Riau saja ada tiga klub sepak bola yang semuanya masih membutuhkan dana publik. Ketiga klub tersebut, PSPS Pekanbaru, Persih Indragiri Hilir, Persires Rengat, Indragiri Hulu.
“Ketiga klub sepak bola itu sampai sekarang masih membutuhkan uluran tangan pemerintah daerah. Tanpa dana APBD bagaimana mungkin klub bisa membiayai segala kebutuhannya,” kata Yuherman.
Menurutnya, bila dana APBD benar-benar dilarang untuk mendanai klub, maka dengan sendirinya akan gulung tikar. Bila hal itu terjadi, maka dengan sendirinya akan merugikan masyarakat pecinta bola dan juga bibit-bibit pesepakbola berbakat.
“Saya rasa tidak hanya Riau saja klub sepak bolanya akan gulung tikar, namun hampir semua klub di Indonesia ini akan mengalami hal yang sama,” lanjut Yuherman.
Yuherman bukannya tidak sepakat bila klub sepak bola didanai oleh sponsor, namun kendala sulitnya jadi mencari dana sponsor jadi pemikiran tersendiri, jika nantinya benar-benar APBD distop untuk klub-klub itu.
“Kita bukan tidak sepakat sebaiknya tidak menggunakan dana public. Namun yang pasti sejauh ini pihak perusahaan di Riau saja masih enggan memberikan bantuan sepenuhnya untuk kebutuhan klub tersebut. Karena itulah kita merasa masih membutuhkan dana APBD itu untuk kelangsungan sepak bola tanah air,” tuntas Yuherman.