Laga Bola – Sudah 500 pertandingan dilewati John Terry bersama Chelsea. Dari 500 pertandingan itu, siapa lawan terberat menurut bek asal Inggris itu? Ia menjawab Tottenham Hotspur dan Barcelona. Laga ke-500 Terry dia catatkan ketika membela The Blues menghadapi Tottenham Hotspur akhir pekan kemarin. Catatan itu makin terasa manis karena tim London Barat berhasil mengandaskan Spurs 2-1 dan kemenangan itu juga menghidupkan kembali peluang “juara Si Biru” di Premier League.

Dalam kurun waktu selama itu, Terry tentunya memiliki banyak kesan salah satunya mengenai lawan yang dihadapi. Dalam wawancaranya dengan situs resmi klub, pria yang masuk tim senior Chelsea tahun 1998 itu ditanyai siapakah lawan terberat yang pernah dihadapi.

Dari opsi jawaban yang ditawarkan yakni Arsenal, Manchester United, Liverpool atau Barcelona, bek berusia 30 tahun itu hanya memilih Barcelona untuk level Eropa. Sedangkan di level domestik, tiga tim sesama Big Four itu oleh Terry tidak dipilih.

“Ya bagi saya, saya akan mengatakan bahwa rival terberat yang pernah saya hadapi adalah Spurs di level domestik. Sementara di tingkat Eropa sudah jelas Barcelona,” jawab bek bernonor punggung 26 itu.

Ada beberapa kejadian yang boleh jadi pahit bagi Terry ketika bertemu dengan Tottenham. Salah satunya dalam laga 5 November 2006 di kandang The Lilywhites. Ketika itu Terry untuk pertama kalinya menerima kartu merah di sepanjang karirnya. Laga berakhir bagi kekalahan “Si Biru” dan itu menjadi kekalahan pertama tim berlambang singa tersebut di White Hart Lane sejak 1987.

Kemudian di tahun 2008, Terry bersama Chelsea juga takluk 1-2 dari Tottenham di final Piala Liga.

Sementara itu terkait Barcelona, Terry mengatakan bahwa gol terbaik di sepanjang karirnya sejauh ini dia cetak ke gawang Blaugrana di Liga Champions musim 2004/2005. Dalam laga yang dilangsungkan 8 Maret 2005 itu, Chelsea menang 4-2.

“Ketika itu kami unggul 3-0 dan mereka kemudian berusaha bangkit. Namun kemudian ketika Damien Duff mengambil sepak pojok, saya ingat ketika itu saya memberikan tanda,” ujar bek kelahiran 7 Desember 1980 itu.

“Saya kemudian berlari mendekati tiang dekat dan menyambut bola. Itu merupakan malam yang luar biasa karena kami mengalahkan Barcelona, tim yang memiliki pemain luar biasa dan tengah berada di puncak performa.”

“Hasil itu merupakan hasil yang sempurna untuk kami dan gol saya seperti memecah kebuntuan. Sungguh malam yang luar biasa.”

LEAVE A REPLY