Laga Bola – Menindaklanjuti pernyataan Menpora Andi Mallarangeng soal PSSI, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi menyatakan bahwa kantor PSSI di kompleks Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, sudah milik negara.
Hal itu disampaikan Sudi kepada wartawan di Kantor Presiden di Jln. Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (30/3/2011), menyusul kebijakan Menpora yang tidak lagi mengakui PSSI di bawah kepemimpinan Nurdin, sehingga ia dan jajarannya harus meninggalkan kantor organisasi di GBK.
“Itu sudah jadi kebijakan pemerintah. Apapun yang sudah menjadi kebijakan pemerintah, harus kita konsekuen melaksanakannya,” demikian Sudi tentang pengambilalihan kantor PSSI oleh negara.
Perihal kapan kebijakan “penyegelan” itu akan diberlakukan, Sudi mengatakan hal itu sudah berlaku sejak Menpora mengeluarkan pernyataannya hari Senin lalu. Soal langkah-langkah kongkret apa yang akan dilakukan selanjutnya, ia menunggu rekomendasi dari Menpora.
Saat ditanya apakah kantor tersebut sudah disegel, Sudi menjawab: “Tidak ada segel-segelan.”
“Kita juga tidak mengeluarkan instruksi pengosongan. Karena begini, fungsi yang masih perlu berjalan tentu harus berjalan, tidak boleh berhenti atau mandek. Program-program yang memang itu bisa dilanjutkan oleh KONI/KOI, ya harus dilanjutkan.”
Mensesneg menambahkan, dalam hal kegiatan sepakbola yang dilakukan di Stadion GBK, pihak pengelola stadion nantinya diminta berkomunikasi dengan pihak menpora dan KONI/KOI, yang sudah diberi wewenang untuk mengawasi aktivitas timnas dan kompetisi.
Hari Selasa kemarin terjadi kesibukan di kantor PSSI. Para karyawan mengeluarkan barang-barangnya berdus-dus, kemudian mengangkutnya dengan bajaj dan sepeda motor untuk dipindahkan ke tempat lain. Kubu Nurdin dilaporkan pindah ke kantor PT. Liga Indonesia di kawasan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.
Pengangkutan barang-barang dilakukan lewat pintu samping karena pintu depan kantor sudah disegel oleh suporter yang melakukan aksi borgol diri sejak Senin malam.
Dikonfirmasi mengenai pengosongan tersebut, Sudi mengatakan bahwa aset-aset pribadi silakan diangkut, tapi yang milik negara tidak boleh.
“Kita akan cek. Ada yang bertugas untuk itu. Kita berharap semuanya tidak ada yang mengganggu aset-set (negara) itu,” tukasnya.
Tapi saat ditanya apakah tahu PSSI sekarang bermarkas di mana, Sudi menjawab pendek, “Itu saya tidak tahu. Itu urusan beliau (Nurdin Halid—red).”