Laga Bola – Djibril Cisse acap digelantungi nasib kurang beruntung di timnas Prancis. Tapi dia tetap yakin dengan peluangnya ke Afrika Selatan dan siap memberikan jawaban setimpal jika nanti dapat kepercayaan. Karir Cisse untuk timnas senior Prancis dicatatkan pada usianya yang ke-21, saat dia diturunkan untuk menggantikan David Trezeguet di dalam pertandingan melawan Belgia pada 18 Mei 2002. Prancis saat itu kalah 1-2.
Kekalahan di debut tak bikin Cisse patah arang. Dia bangkit dan kemudian mendapat panggilan dari pelatih Prancis saat itu, Roger Lemerre, untuk tampil di Piala Dunia 2002. Di ajang itu Cisse tampil di seluruh laga fase grup kontra Senegal, Uruguay, dan Denmark, dengan menjadi pemain pengganti. Tapi lagi-lagi nasib belum berpihak ke Cisse karena belum lagi dia benar-benar unjuk gigi, Prancis sudah tersingkir di fase grup.
Berlanjut ke tahun 2004, Cisse didapuk ke timnas Prancis yang berlaga di UEFA European Under-21 Football Championship. Cisse bikin dua gol ke gawang Portugal di leg I kualifikasi playoff, tapi dikartu merah di leg II. Akibat kartu merah tersebut, Cisse terkena larangan main di beberapa laga dan berdampak pula pada kansnya membela timnas senior Prancis di Euro 2004. Terbukti, Jacques Santini tak memanggilnya.
Masih di tahun 2004, Cisse hijrah ke klub Liverpool. Dia digadang akan bersinar di klub raksasa Inggris itu. Cisse kemudian memang memulai karirnya di Anfield dengan menjanjikan, tapi patah tulang di dua bagian kaki kirinya bikin lajunya terhambat. Peristiwa itu tak lantas bikin Cisse patah arang. Dia bangkit dan kemudian jadi topskorer untuk Les Bleus dalam fase kualifikasi Piala Dunia 2006. Sial untuknya, nasib buruk kembali akan dia temui.
Saat membela Prancis menghadapi China di partai pemanasan terakhir yang dihelat sehari sebelum bertolak ke Jerman, Cisse kembali didera cedera parah. Tulang kakinya kembali patah di dua bagian, meski kali ini pada kaki kanan. Pengalaman itu terbukti tetap diatasi Cisse dengan baik. Dia kembali menajamkan performa di klub, kali ini bersama Marseille, dan kemudian membuatnya dipanggil masuk skuad awal Prancis untuk Euro 2008.
Rentetan nasib apes untuk Cisse kembali terulang. Jadi starter saat menghadapi Ekuador, Cisse lantas diganti Bafetimbi Gomis saat jeda dan menyaksikan si debutan memborong gol dalam kemenangan 2-0. Sehari setelahnya Cisse jadi salah satu dari tujuh pemain yang tersisih untuk skuad final Prancis. Daftar panjang nasib sial itu rupanya sudah menempa mental Cisse. Penyerang yang kini membela klub Panathinaikos tetap yakin dengan kansnya di Piala Dunia 2010.
“Saya yakin benar dengan peluang berlaga di Piala Dunia. Jika Anda menilai saya murni dari performa saya di lapangan, saya sangat layak. Saya pikir saya sudah melakukan hal yang cukup,” tegas Cisse di situs FIFA.
Pemain berusia 28 tahun tersebut juga memberi jaminan untuk pelatih Domenech bahwa dirinya siap menjalankan instruksi apa saja jika dia dipanggil ke timnas Prancis.
“Dia (Domenech) tahu rasa lapar saya. Jika saya hanya diberikan kesempatan main lima menit, saya pasti akan memberikan segalanya di lima menit itu.”
“Dia juga tahu bahwa seorang penyerang butuh kepercayaan diri. Anda mendapatkan itu dengan mencetak gol dan itulah yang sudah saya lakukan musim ini,” tandas Cisse.