CLS Bantai Aspac

 

CLS Knights Surabaya sukses mengalahkan W88.News Aspac Jakarta di seri III Indonesian Basketball League (IBL) 2017. CLS menang telak dengan skor 77-49.

Pada pertandingan di GOR Sahabat, Semarang, Minggu (12/2/2017), Sandy Febiansyakh menjadi penyumbang angka terbanyak untuk CLS dengan 19 poin. Jamarr Andre Johnson menambahkan 16 poin untuk CLS.

Pelatih CLS, Wahyu Widayat Jati, mengaku cukup terkejut dengan selisih poin dalam kemenangan timnya atas tim kuat seperti Aspac.

“Saya tidak menyangka menang dengan marjin sejauh ini karena di laga sebelumnya Aspac bermain bagus,” kata Wahyu dalam rilis yang diterima detikSport.

Wahyu mengapresiasi kinerja timnya yang tampil apik. Menurutnya, penampilan CLS lebih baik ketimbang saat mengalahkan Bima Perkasa Jogja pada Jumat (10/2) lalu.

“Laga sebelumnya melawan Bima Perkasa mereka bermain kurang bagus. Hari ini seakan ingin menunjukkan performa terbaik. Anak-anak mematikan petembak Aspac sampai mereka tidak mendapat ruang bebas untuk menembak,” tambahnya.

Di kubu Aspac, Andakara Prastawa Dhyaksa menyumbangkan 10 poin, disusul Abraham Damar Grahita yang mencetak sembilan poin, sementara Anthony Hangrove Jr cuma mencetak delapan poin.

Pelatih Aspac, AF Rinaldo, mengatakan, Aspac sejatinya sudah berusaha membuka ruang bagi para petembak jitunya. Namun, game plan tersebut tidak berjalan karena Pierre Henderson, Anthony Hangrove, dan Pringgo Renggowo lebih sering terpancing untuk mencoba memasukkan bola dari bawah jaring.

“Strategi saya di babak kedua sebenarnya berharap big man kami bisa memancing lawan berada di bawah jaring, dan kemudian mengumpan bola keluar untuk dimanfaatkan para shooter,” kata Inal, sapaan akrab AF Rinaldo.

“CLS memang tim yang lebih bagus. Mereka lebih tenang dan lebih baik dalam defense maupun offense. Kami sudah berusaha mematikan Sandy dan Jamarr, tetapi pemain CLS lainnya juga bermain bagus,” aku Inal.

Inal mengakui timnya lemah dalam transisi dari serangan ke bertahan, terbukti CLS bisa mendapatkan 28 angka dari fast break sementara timnya hanya mencetak empat poin dari serangan balik cepat.

“Defense kami jelek, offense juga sering sendiri-sendiri. Aliran bola kami tidak berjalan. CLS lebih terlihat sebagai tim dibanding Aspac. Mereka rapi, kami harus bisa seperti mereka,” kata Andakara Prastawa Dhyaksa.

“Kami bermain tidak seperti biasa. Kesempatan tembakan tiga angka cuma 13 tentu bukan seperti Aspac biasanya,” kata Prastawa.

Pada pertandingan lainnya, Satria Muda Pertamina Jakarta mengalahkan Hangtuah Sumsel dengan skor 83-76. Hasil tersebut membuat Satria Muda belum terkalahkan dalam lima pertandingan di IBL 2017.

LEAVE A REPLY