Laga Bola – Bomber Persib Bandung ini memiliki karir sepakbola yang menarik. Namun, saat memulai karir di negara kelahirannya di Uruguay, El Loco Gonzales sangat minim melesakan gol. Ini sangat kontras saat dirinya berlabuh pertama kali ke Indonesia sejak 2003 silam. Bahkan saat berkostum Timnas, Gonzalez langsung membukukan dua gol.

Terlahir di ibu kota Uruguay, Montevideo, Gonzales mengawali karir di tim Sud America. Dia ditugaskan sebagai gelandang serang. Namun, siapa menyangka bila pemilik nomor punggung 99 di Persib ini paceklik di negerinya sendiri.

Dari empat klub berbeda di kampung halamannya, pria berusia 35 tahun ini minim sekali mendulang gol. Total 38 penampilan, Gonzales hanya berhasil mencetak dua gol. Saat itu karirnya dimulai sejak 1995 hingga 2003. Bersama Sud America pada tahun 1995 dia hanya tampil sekali dan tidak mencetak gol. Saat Sud America meminjamkannya ke Huracán Corrientes (1997-1999) dengan status pinjaman, Gonzales hanya tampil sebanyak 3 kali dan bahkan tidak mencetak gol.

Setelah masa pinjaman yang cukup lama, Gonzales akhirnya beberapa kali dipercaya sebagai starter. Dia tampil sebanyak 12 kali dan mencetak 1 gol di Sud America. Akhirnya pada tahun 2000, Gonzales memutuskan pindah ke klub Deportivo Maldonado. Di sini dia tampil sebanyak 22 kali dan mencetak 1 gol.

Ya, nasib El Loco kala itu belum menemui apa yang diraihnya seperti saat ini. Bahkan tidak tanggung-tanggung, kini Gonzales semakin populer lewat kehadirannya menghiasi layar kaca melalui iklan maupun bermain sebagai aktor dalam sebuah tayangan sinteron.
Tidak ada yang bisa memungkiri, sepanjang sejarah kompetisi sepak bola Indonesia Gonzales menjadi yang tersubur. Sebanyak 202 gol telah dia ciptakan selama tujuh musim di kompetisi Liga Indonesia. Empat musim berturut-turut menjadi top skor (2003-2008) serta menjadi top skor bersama di musim 2008/2009, ditambah top skor Piala Indonesia 2010 sudah cukup melambungkan namanya di seantero Indonesia.

Setelah memulai debut sebagai anggota timnas Indonesia melawan Timor Leste dan langsung mencetak dua gol di debut itu. Selanjutnya, dia masuk sebagai anggota inti Timnas Indonesia pada kejuaraan Piala AFF 2010. Namun, sekembalinya ke klub Maung Bandung, julukan Persib, performa Gonzales menukik drastis.

Di musim ini dia baru mencetak enam gol. Performanya sangat terbalik dibanding musim lalu. Dari 31 pertandingan Gonzalez bisa mencetak 18 gol. Musim ini Gonzalez baru melesakan bola ke gawang Persela Lamongan, Deltras Sidoarjo, Bontang FC, Sriwijaya FC, Persijap Jepara dan Pelita Jaya.

Penampilan Gonzalez bersama Persib belum terlalu garang seperti saat bersama timnas. Hal ini, menurut pelatih Persib Bandung Daniel Roekito, karena belum kompaknya antarlini sehingga Gonzalez sulit untuk mendapatkan bola yang matang.

“Ini semua saling keterkaitan, antara belakang, tengah dan depan. Jadi, kita tak bisa menyalahkan lini depan saja,” papar pelatih yang memang dikenal dekat dengan Gonzales semasa di Persik Kediri.

Barangkali, Gonzales sudah merasakan “rumput” liar yang tak lagi hijau pada masa lalu. Kini, selain ditambah usia yang semakin tua, Gonzales dihadapkan pada kehadiran pemain lain yang lebih agresif dan mampu mencetak gol. Matsunaga Shohei misalnya, pemain asal Jepang ini sudah berhasil melesakan tiga gol sejak didatangkan manajemen Persib pada paruh musim ini. Akankah Gonzales mampu menutup dengan manis karirnya di musim ini bersama Maung Bandung?

LEAVE A REPLY