Lagabola – Di dua edisi Piala Dunia terakhir, Ronaldo jadi sumber gol Brasil. Kini Selecao pun bisa menyambut pemakai nomor sembilan baru yang sama ganasnya. Dialah Luis Fabiano. Ronaldo Luis Nazario da Lima tak bisa dipungkiri adalah striker terbaik yang pernah dimiliki oleh Brasil di era millenium ini. Top skor Piala dunia 2002 dengan delapan gol dan titel juara dunia adalah persembahan terbaik pesepakbola yang kini merumput bersama Corinthians di Brasil.

Di Jerman 2006, meskipun hanya mampu membawa Brasil mencapai babak perempat final, namun sumbangan tiga golnya kala itu menempatkannya sebagai top skor Piala Dunia sepanjang masa dengan total 15 gol. Era Ronaldo di ‘Tim Samba’ kini tampaknya telah usai seiring menurunnya performa pria 33 tahun itu dan juga rentan cedera. Lalu siapa yang paling pantas menggantikan posisi Ronaldo di lini depan tim asuhan Dunga itu? Mungkin publik lokal di Brasil sana bakal sepakat menyebut nama Fabiano.

Kenapa dia? Penampilan teraktual Fabiano kala membawa Brasil menekuk rival abadinya, Argentina, dengan skor 3-1 bisa jadi jawaban tepat. Dua gol sumbangan striker Sevilla itu lantas meloloskan timnya Afrika Selatan 2010. Sungguh sebuah cara lolos yang manis karena Fabiano dkk meraihnya di kandang lawan, yang sekaligus juga makin memberatkan langkah Argentina untuk lolos ke PD 2010.

“Gol keduaku sangat pentin karena mereka baru saja mencetak gol dan memulai untuk kembali ke game ini dengan dukungan ribuan fans di belakang mereka. Namun aku datang dan mencetak gol yang mematikan harapan mereka,” tukas Fabiano usai laga,Minggu (6/9/2009) pagi WIB di situs resmi FIFA. Dengan dua golnya itu, kini Fabiano bertengger di daftar teratas pencetak gol di kualifikasi PD 2010 Zona CONMEBOL dengan sembilan gol. Catatan manis yang dilanjutkan kala Fabiano membawa juara dunia lima kali itu berjaya di Piala Konfederasi lalu dan mengukirkan dirinya sebagai top skor turnamen itu dengan lima gol.

Debut Fabiano di timnas pada 11 Juni 2003 dilakoni dengan manis, ia mencetak gol dalam laga persahabatan melawan Nigeria itu. Setelah ikut serta dalam Copa America 2004, ia sempat menghilang dari timnas selama tiga tahun sejalan dengan penampilan buruknya bersama Porto. Namun seiring meningkatnya form pemain usia 28 tahun usai pindah ke Sevilla, ia pun kembali dipanggil Dunga pada November 2007.

Dan tahun 2008 menjadi titik balik karir Fabiano bersama Los Canarinho (julukan lain Brasil), di mana dalam kurun setahun hingga September 2009 ini, striker bertinggi badan 183 cm itu mencetak 16 gol dalam 13 penampilannya bersama timnas. Torehan hat-trick pertamanya adalah saat mengalahkan Portugal dengan skor 6-2, 19 November 2008. Tak salah jika kini Fabiano menjadi langganan starter bersama Robinho di area penggedor Brasil, mengalahkan nama-nama tenar seperti Adriano dan Ronaldinho maupun bintang muda yang tengah naik daun, Alexandre Pato. Total ia sudah tampil 33 kali dan menyumbang 25 gol. Dan patut juga untuk AC Milan menyesali kegagalannya untuk merekrut Fabiano pada musim panas ini karena terlalu pelit untuk membelinya dengan banderol besar. Sah-sah saja jika manajemen Sevilla mematok harga tinggi untuknya, jika menilik dari penampilan hebatnya dalam kurun waktu setahun ini.

LEAVE A REPLY