Laga Bola – Surat tahun 2007 silam menunjukkan bahwa FIFA pernah melarang PSSI untuk memilih kembali Nurdin Halid sebagai ketua karena terlibat kasus pidana. Ada kemungkinan FIFA melakukannya lagi saat ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, hampir empat tahun lalu FIFA mengindikasikan bahwa “PSSI harus mengulangi pemilihan (Ketua Umum PSSI), karena proses pemilihan yang dilakukan pada 20 April 2007 (sehari setelah ratifikasi perubahan statuta) tidak dilaksanakan sesuai dengan garis waktu yang diatur di Statuta PSSI. Komite meratifikasi keputusan ini dan juga memutuskan bahwa sesuai dengan statuta, seseorang yang sudah diputuskan bersalah atas tindak pidana dan sedang dipenjara tidak boleh mengikuti pemilihan.”

Akan tetapi, pada perkembangannya Nurdin tetap menjalankan organisasinya termasuk dari dalam penjara, terkait kasus korupsi. Entah kenapa, pada Kongres di Ancol 2009, FIFA melalui Thierry Regenass menyetujui perubahan statuta PSSI dan Nurdin langgeng.

Walaupun terus digoyang dari dalam, Nurdin tetap bertahan dan bahkan sampai mencalonkan diri sebagai anggota Komite Eksekutif AFC pimpinan Mohammmed bin Hammam –tapi gagal. Ia tak menyerah dan maju ke bursa calon presiden Federasi Sepakbola ASEAN (AFF). Notifikasi dari FIFA per 2007 itu seperti “menguap”.

Kisruh PSSI dikabarkan telah sampai ke meja FIFA, tak sekadar dari surat-surat PSSI, mulai dari yang melaporkan adanya kompetisi “tandingan” bernama Liga Primer Indonesia, sampai kegagalan menggelar Kongres akhir ini karena belum ada calon ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota Komite Eksekutif.

Namun, derasnya desakan masyarakat yang meminta reformasi di tubuh PSSI, dengan tuntutan utama Nurdin mundur, juga diyakini terpantau oleh Zurich. Wartawan sebuah harian di Jakarta pernah mengirim surat elektronik yang mempertanyakan surat FIFA kepada PSSI pada Januari lalu, juga serangkaian demonstrasi suporter, plus PSSI sampai dipanggil oleh DPR dua hari lalu.

Pemerintah melalui kementerian pemuda dan olahraga juga mengaku akan melakukan komunikasi langsung dengan FIFA terjadi situasi di PSSI saat ini, antara lain dengan menugaskan duta besar di Swiss.

Pada Selasa (1/3) kemarin, Komite Asosiasi FIFA melakukan pertemuan untuk membahas permasalahan di asosiasi-asosiasi termasuk Indonesia (PSSI). Sebuah situs worldfootballinsider.com menulis, berdasarkan informasi dari sumber di komite tersebut, Nurdin akan dilarang untuk masuk bursa lagi terutama karena statuta organisasi jelas-jelas menyebut bahwa orang yang pernah dipenjara tidak boleh mengikuti pemilihan.

Kabarnya, sidang yang dipimpin oleh wakil presiden FIFA yang juga ketua Komite Asosiasi FIFA, Geoff Thompson, itu telah mengeluarkan tiga rekomendasi yang akan dilempar di sidang Komite Eksekutif FIFA pada Rabu dan Kamis (3/3) ini.

Informasi yang beredar, beberapa poin yang dihasilkan Komite Asosiasi adalah, PSSI diharuskan membentuk komite pemilihan paling lambat 19 April, yang bertepatan dengan hari terakhir masa kepemimpinan Nurdin Halid. Sebulan setelah terpilih, komite pemilihan melakukan seleksi untuk calon ketua, wakil ketua dan anggota Komite Eksekutif. Terakhir, Komite Asosiasi FIFA melarang Nurdin kembali mencalonkan diri sebagai ketua karena trek rekornya sebagai mantan narapidana.

Hasil sidang FIFA tersebut, jika tidak hari ini juga, akan diumumkan besok. Masyarakat sepakbola Indonesia sudah pasti menunggu apa hasilnya.

LEAVE A REPLY