Laga Bola – Kekalahan 0-1 Real Madrid dari Sporting Gijon, pada laga lanjutan La Liga Minggu (3/4/2011) dini hari WIB, telah mencorengkan rekor Jose Mourinho sebagai pelatih yang sebelumnya tidak terkalahkan di kandang. Akankah laga leg pertama perempatfinal Liga Champions melawan Tottenham Hotspur menjadi ‘penebusan dosa’ The Special One?

Kekalahan tipis El Real di Santiago Bernabeu merupakan kekalahan pertama Mourinho di kandang, tercatat sejak 23 Februari 2002 silam, kala dirinya masih menukangi FC Porto. Miguel de las Cuevas, pencetak gol semata wayang Sporting Gijon di menit 79, adalah aktor di balik hancurnya rekor pelatih asal Portugal.

Alih-alih mengejar perolehan poin pemuncak klasemen sementara La Liga, Barcelona, kekalahan tersebut justru memperlebar jarak menjadi 8 poin. Ironisnya, skuad arahan Pep Guardiola meraih kemenangan 1-0 atas Villarreal, berkat gol tunggal bek Gerrard Pique. Barca kian mendominasi klasemen dengan raihan 81 poin, sementara Madrid bertahan di posisi runner-up dengan torehan 73 poin.

Lupakan La Liga sejenak, mari alihkan perhatian ke Liga Champions. Rabu (6/4/2011) dini hari WIB, Madrid harus melakoni laga kandang kembali dan kali ini, tim tamu datang membawa label Premier League. Seperti diketahui, kompetisi domestik tersebut dianggap paling bergengsi tidak hanya di dataran Inggris, tapi juga di Eropa bahkan dunia.

Memang, Tottenham Hotspur diklaim sebagai ‘pendatang baru’ karena sudah lama absen di kancah Liga Champions. Namun siapa sangka, perjalanan tim besutan Harry Redknapp melesat hingga mampu mengamankan satu tiket perempatfinal. Tak ubahnya Madrid, yang baru saja sukses mengakhiri kutukan babak 16 besar sepanjang enam tahun terakhir.

Sah saja jika ambisi besar menaungi kedua tim, demi merebut satu tiket semifinal. Terlebih El Real, yang berkesempatan membuka babak perempatfinal di Santiago Bernabeu. Mourinho boleh saja mengklaim kekalahan dari Sporting Gijon akibat absennya sejumlah pemain kunci, seperti Cristiano Ronaldo, Xabi Alonso, Mesut Ozil, dan Karim Benzema. Tapi ketika keempat pilar tersebut diturunkan saat menghadapi Spurs, kemenangan seakan menjadi harga mati bagi pasukan Los Blancos.

Ya, Mourinho dituntut menebus kegagalannya. Mantan pelatih Inter Milan sudah bertekad tidak akan memberi keuntungan sedikit pun pada armada London Utara. Namun satu hal yang masih mengganggu pikiran The Special One, yakni Rafael van der Vaart. Gelandang serang asal Belanda tak hanya datang membawa bendera The Lilywhites, ia juga menyandang predikat pemain yang terbuang dari Bernabeu.

Setelah berseragam El Real sejak Agustus 2008, van der Vaart resmi hijrah ke Tottenham di akhir musim lalu, tepatnya dua jam sebelum bursa transfer musim panas 2010 ditutup. Menurut Mourinho, pemain 28 tahun tersebut akan menyuguhkan performa terbaiknya guna membuktikan diri di hadapan ribuan publik Bernabeu. Namun Mourinho bisa sedikit bernapas lega, menyusul krisis yang melanda barisan pertahanan Spurs. Hanya Michael Dawson dan Sebastien Bassong yang terbilang fit 100 persen.

Jika Madrid dan Spurs mengemban misi berat masing-masing, bagaimana dengan enam tim lainnya? Bersamaan dengan laga di Bernabeu, Inter Milan akan menjamu Schalke 04 di Giuseppe Meazza. Sedangkan Chelsea vs Manchester United, Barcelona melawan Shakhtar Donetsk melakoni leg pertama perempatfinal, pada Kamis (7/4/2011) dini hari WIB.

Sepertinya, kemenangan juga menjadi harga mati bagi Inter, usai dipermalukan AC Milan dengan tiga gol tanpa balas pada Derby della Madoninna, Minggu (3/4/2011) dini hari WIB. Allenatore Leonardo Araujo sudah mengingatkan Javier Zanetti dkk untuk melupakan kekalahan tersebut, demi memfokuskan diri menghindari kekalahan dari wakil Jerman.

Laga menarik berikutnya tersaji di Stamford Bridge, dimana duo raksasa Inggris seakan mempertaruhkan gengsi masing-masing. Kendati kerap berduel di kancah domestik, Chelsea dan United tentunya enggan melewatkan kesempatan melanjutkan eksistensi di daratan Benua Biru. Terlebih skuad arahan Carlo Ancelotti, mengingat tipisnya peluang mempertahankan gelar juara Premier League, yang berpotensi besar direbut kembali oleh pasukan Old Trafford.

Sementara itu, Barcelona terlihat santai kala harus menjamu Shakhtar terlebih dulu. Meskipun keduanya berbekal status pemegang puncak klasemen liga domestik masing-masing, namun Barca lebih diunggulkan. Tak hanya berhak mendapat dukungan ribuan publik Camp Nou, serta materi pemain yang dianggap lebih berkelas, Barca sempat dua kali mengalahkan wakil Ukraina dalam tiga pertemuan terakhir di ajang Liga Champions (Oktober 2008) dan UEFA Super Cup (Agustus 2009).

Hasil pada leg pertama memang belum berbicara banyak. Namun setidaknya, kemenangan akan menuntun satu langkah menapaki babak selanjutnya. Tim manapun yang berhasil menghindari kekalahan, tentunya merasakan beban lebih ringan menyambut laga penentuan, pada Rabu (13/4/2011) dan Kamis (14/4/2011) mendatang.

Jadwal Perempatfinal Liga Champions 2010/2011:
Rabu 06/04/11 Real Madrid (01.45 WIB) Tottenham Hotspur
Kamis 14/04/11 Tottenham Hotspur (01.45 WIB) Real Madrid

Rabu 06/04/11 Internazionale (01.45 WIB) Schalke 04
Kamis 14/04/11 Schalke 04 (01.45 WIB) Internazionale

Kamis 07/04/11 Chelsea (01.45 WIB) Manchester United
Rabu 13/04/11 Manchester United (01.45 WIB) Chelsea

Kamis 07/04/11 Barcelona (01.45 WIB) Shakhtar Donetsk
Rabu 13/04/11 Shakhtar Donetsk (01.45 WIB) Barcelona

LEAVE A REPLY