Laga Bola – Inilah periode pertama di era Carlo Ancelotti di mana Chelsea rentan tekanan dan “serangan” media. Menurunnya kemampuan meraih kemenangan akan jadi beban mereka menjelang akhir tahun. Masa sulit itu dimulai ketika klub London barat itu kalah dari Liverpool di Anfield di awal bulan, lalu kalah juga melawan Sunderland dan Birmingham. Kalah dua kali berturut-turut di liga adalah kejadian pertama dalam kurun waktu lebih dari empat tahun.

Selingan kemenangan atas Fulham dan Zilina di Liga Champions menjadi tidak berarti ketika tadi malam mereka nyaris kalah dan hanya bisa mendulang satu angka saat bertandang ke markas Newcastle United tadi malam. Pers setempat sudah mulai rajin memberi tekanan pada khususnya Carlo Ancelotti. Ia kehilangan Ray Wilkins, mantan gelandang top Inggris di pertengahan era 70 sampai 80-an, yang sudah bekerja di Stamford Bridge sejak 10 tahun silam.

Ancelotti lalu dikabarkan tidak puas dengan keterbatasan wewenangnya sebagai manajer The Blues. Media mereaksinya sebagai sinyalemen untuk mundur, tapi manajemen Chelsea membantahnya mentah-mentah.

Episode di belakang meja yang terakhir adalah keputusan direktur sport Frank Arnesen untuk meninggalkan klub ini di akhir musim. Kabar ini segera direspons dengan isu bahwa Chelsea membidik bekas sport director Barcelona, Txiki Beguiristain.

Rumor yang lebih “buruk” adalah, bahkan Pep Guardiola mulai dimasukkan ke dalam list Chelsea kalau-kalau suksesi harus dilakukan. Beberapa waktu lalu Ancelotti mengakui dirinya “under pressure”.

Usai bermain seri dengan Newcastle, Ancelotti tak mau meng-update lagi situasi dirinya. “Kami tidak tertarik dengan apa yang terjadi di luar lapangan,” cetusnya dilansir The Sun. “Kami harus tetap fokus berlatih.”

Fokus ke lapangan seyogyanya hal utama yang dilakukan Ancelotti saat ini. Ia mesti memutar otak lebih keras untuk mencari solusi absennya John Terry dan Frank Lampard, serta menurunkannya performa Didier Drogba cs di lini depan.

Memasuki bulan terakhir di tahun 2010 ini Chelsea punya agenda lokal yang berat. Berturut-turut mereka akan menghadapi Everton (4/12), Tottenham Hotspur (12/12), Manchester United (19/12), dan tim peringkat enam yang sedang naik daun, Bolton Wanderers (29/12).

Fans Chelsea dan tentu saja Roman Abramovich tentu berharap mereka bisa melewati malam Tahun Baru dengan senyum yang lebar. Jika mereka begitu, Ancelotti juga pasti begitu.

1 COMMENT

LEAVE A REPLY