Tugas untuk Tim Tenis Indonesia untuk SEA Games 2017

 

Jelang SEA Games 2017, tim tenis Indonesia punya Pekerjaan Rumah (PR), khususnya terkait kekalahan dari Filipina di Piala Davis. Mereka harus memperbanyak jam terbang dan masa latihan jika ingin mencapai target emas.

SEA Games ke-29 akan berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, pada 19-31 Agustus 2017. Tim tenis Indonesia menjadi salah satu yang diandalkan untuk meraih medali emas oleh Satlak Prima.

Total ada sembilan atlet tenis putra-putri Indonesia yang masuk dalam pemusatan latihan. Pelatnas sudah dimulai sejak Januari lalu, kendati Satlak baru memberi Surat Keputusan pelatnas pada April mendatang.

Lima atlet putra itu adalah David Agung Susanto, Aditya Hari Sasongko, Christopher Rungkat, Sunu Wahyu Trijati, dan Anthony Susanto. Sementara pada bagian putri Aldila Sutjiadi, Lavinia Tananta, Jessie Rompies, dan Beatrice Gumulya.

Khusus di level putra, jika berkaca pada hasil di Piala Davis tempo hari, Indonesia masih punya PR yang harus dikerjakan. Pelatih tenis Suharyadi menyebut banyak perubahan besar yang dimiliki pemain Filipina saat pertandingan 3-5 Februari lalu, di antaranya perkara akurasi dan konsistensi permainan.

“Ya, hasil kemarin melawan Filipina akan menjadi evaluasi kami untuk SEA Games karena lawan-lawannya kan tidak jauh dari sana,” kata Suharyadi ketika ditemui di lapangan tenis Hotel Sultan Senayan pada Selasa (7/2/2017).

“Bila melihat peta kekuatannya pun sudah merata dan Indonesia (memang berada) di bawah. Karena itu harus disiapkan dari sekarang baik program latihannya maupun jam terbang pertandingan. At least apa yang ditargetkan Satlak Prima raih dua medali emas bisa tercapai.

“Saya juga kaget saat David Agung Susanto melawan Alberto Lim (Filipina). Dia memang pemain junior top 10 dunia, tetapi segi service, relay, keras-keras semua, begitu dengan Ruben Gonzales. Saya lihat mereka punya perubahan besar. Akurasi dan servicenya mereka sangat bagus,” tambahnya.

Dibeberkan Suharyadi, timnya kini akan memusatkan latihan di kawasan Ragunan jika tidak ada pertandingan. Di sana sudah tersedia pelatih fisik dan pelatih kepala untuk timnas SEA Games.

“Jadi tidak ada tuh yang habis bertanding lalu pulang kampung. Semua fokus latihan di sana sejak Januari kemarin,” sebutnya.

Davis Agung dkk. sendiri saat ini telah tiba di Indonesia dan tengah mengikuti kompetisi men’s future 2 (Combhipar Indonesia Open). “Setelah ini baru akan ada latihan selama dua sampai tiga minggu, Kemudian ada men’s future kembali dan play off Davis Cup pada April mendatang. Sementara untuk putri, Jessie Rompies akan mengikuti turnamen di Australia.”

“Setelah April kemungkinan kami akan mencari pertandingan di luar untuk mengejar jam terbang anak-anak. Mungkin daerah Asean dan yang penting bisa bertanding sesuai peringkatnya lah,” bebernya.

Suharyadi optimistis jika program latihan yang diterapkan berjalan lancar maka tantangan di SEA Games nanti bisa tercapai.

“Untuk level Asia Tenggara saya pikir masih bisa. Terpenting, dari sekarang mereka (petenis Indonesia) harus tahu ini kerja berat dan harus berpikir lebih profesional baik dalam latihan. Selain itu, kesiapan latiahan dan jam bertanding juga harus berimbang. Karena kalau latihan saja berat, tetapi tidak dimbangi dengan jam terbang juga percuma,” ungkap dia.

LEAVE A REPLY