Jerman Berang Usai AS Salah Mainkan Lagu Kebangsaan Era Nazi dalam Laga Piala Fed
Sebuah kesalahan memalukan terjadi dalam laga Piala Fed antara Amerika Serikat kontra Jerman. USTA salah memutar lagu kebangsaan Jerman yang memicu reaksi keras.
USTA (Asosiasi Tenis Amerika Serikat) memainkan lagu kebangsaan Jerman di era Nazi, dalam pertandingan di Hawaii. Di dalam stanza pertama lagu tersebut, diawali dengan “Deutschland, Deutschland uber alles, uber alles in der Welt” yang kalau diterjemahkan artinya, “Jerman, Jerman, di atas segalanya, di atas segalanya di dunia.”
Seperti diketahui lagu itu digunakan sebagai propaganda Nazi. Lagu itu kemudian ditinggalkan setelah Perang Dunia II karena berkaitan dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.
Meski begitu, lagu yang berjudul Deutschlandlied itu masih terdaftar sebagai lagu kebangsaan resmi Jerman. Akan tetapi, hanya bait ketiganya saja yang dinyanyikan.
Akan tetapi, entah bagaimana penyanyi yang bertugas membawakan lagu prapertandingan tersebut justru menyanyikan versi yang salah. Petenis Jerman Andrea Petkovic mengaku sempat mempertimbangkan untuk meninggalkan area permainan sebelum laga nomor tunggal melawan Alison Riske.
“Kupikir kejadian itu merupakan sebuah contoh kebodohan, dan aku tidak pernah merasa tidak lebih dihargai di sepanjang hidupku, apalagi di Piala Fed,” sembur mantan petenis peringkat sembilan dunia itu di Reuters.
“Kami sangat terkejut dan tidak tahu bagaimana harus bereaksi,” kata Petkovic usai laga.
Pelatih tim Jerman, Barbara Ritter, juga bereaksi serupa. Menurut dia kesalahan itu “benar-benar sebuah skandal, sebuah insiden yang kasar dan tidak dapat diampuni.”
USTA kemudian meminta maaf atas kejadian itu. Sebagaimana diungkapkan ketua Federasi Tenis Jerman Ulrich Klaus.
“Pihak tuan rumah di pembukaan Piala Fed di Hawaii telah membuat sebuah kesalahan yang tidak seharusnya terjadi. Faktanya di 2017 sebuah lagu kebangsaan yang salah dimainkan yang terkait dengan masa lalu yang kelam, sehingga menyebabkan para pemain dan staf serta ofisial yang hadir sangat terkejut dan terganggu.”
“USTA melalui presidennya Katrina Adams telah meminta maaf secara resmi baik dalam bentuk tertulis dan secara pribadi serta mengaku sangat menyesal atas blunder ini,” ujar Klaus.