Roma Laga Bola – Cesare Prandelli diangkat sebagai pelatih tim nasional Italia tanpa pernah menorehkan prestasi mentereng. Namun mantan bos Fiorentina itu tetap dapat sanjungan dari koleganya. FIGC, Minggu (30/5/2010) waktu setempat resmi menunjuk Prandelli sebagai pelatih baru Gli Azzurri. Pria 52 tahun itu akan menggantikan Marcello Lippi usai Piala Dunia 2010 mendatang.
Pemilihan Prandelli tak bisa dibilang mengejutkan karena dia sudah sejak awal jadi kandidat kuat pelatih Italia. Namun tetap saja keputusan tersebut mencuatkan banyak pertanyaan karena dia tak pernah benar-benar punya prestasi top di level klub.
Raihan terbaik yang pernah dia dapat adalah saat mengantar Fiorentina lolos ke babak 16 besar Liga Champions musim 2009/2010 kemarin. Dia memang berhasil mengubah La Viola menjadi kekuatan yang disegani di Seri A meski dengan skuad seadanya, namun tak pernah sampai mengantar ‘Si Ungu’ dapat trofi.
“Prandelli adalah orang yang tepat di waktu yang tepat, tapi kita bisa membicarakan ini lebih jauh lagi di kemudian,” sahut Lippi.
Hal senada terlontar dari mantan pelatih Italia, Roberto Donadoni. Menurutnya, penunjukkan Prandelli merupakan salah satu bentuk upaya FIGC meremajakan skuad Italia, yang belakangan terus dikritik karena kebijakan mempertahankan pemain senior.
“Saya tahun Prandelli dengan baik dan ikut berbahagia buat dia. Saya pikir FIGC membuat keputusan yang bagus, mereka fokus pada yang selain tak diragukan kualitas teknisnya tapi juga merupakan orang yang disukai dan dicintai fans.”
“Saya pikir jalannya sudah tepat. Tim nasional ini butuh direvisi karena rata-rata usianya sangat tinggi, jadi tak terhindarkan kalau harus ada fokus pada pemain muda,” timpal Dondadoni di Football Italia.
Eks pelatih lain yang juga mendukung penunjukkan Prandelli adalah Arrigo Sacchi. Keberhasilan mengantar beberapa tim kecil meraih posisi terhormat di Seri A disebutnya cukup membuktikan kualitas pelatih terbaik Seri A musim 2007/2008 itu.
“Cesare sudah menunjukkan berulang kali, yang pertama bersama Parma dan berlanjut dengan Fiorentina, kalau dia adalah pelatih dan orang yang hebat.
Dia juga luar biasa bersama Parma, karena kami bisa finis di posisi lima dan bahkan bertarung untuk posisi di Liga Champions,” ungkap pelatih yang mengantar Italia lolos ke final Piala Dunia 1994 itu.