Jakarta Laga Bola – Kongres Sepakbola Nasional (KSN) yang akan digelar di Malang mulai esok. Sayangnya, muncul indikasi bahwa KSN akan melempem. Pencinta sepakbola pun meminta KSN tidak mengkhianati mereka. Itulah sekelumit kekhawatiran yang disampaikan oleh komunitas Save Our Soccer (SOS), pencinta sepakbola yang prihatin melihat kondisi persepakbolaan Indonesia belakangan ini.

“Indikasi melempem itu sudah ada. Dari beberapa komentar yang kita baca di media, ada ketidakmauan atau kompromi (di KSN),” ujar Isfahani dari SOS.

“Pertama, masuknya PSSI di panitia. Mereka yang mau dievaluasi tapi mereka masuk ke kepanitiaan. Kedua, nama Kongres berubah jadi Sarasehan, lalu berubah jadi Kongres lagi. Sepertinya ada ketegangan atau tarik menarik di antara kelompok-kelompok yang ada. Yang ketiga, tidak dimasukannya kepemimpinan Nurdin Halid dalam agenda KSN,” paparnya.

Dari KSN, SOS berharap agar dilakukan reorganisasi dan reformasi di tubuh PSSI dan meminta adanya transparansi dalam semua hal di PSSI, misalnya soal program dan keuangan.

“Coba saja lihat di web PSSI, tidak ada AD-ART. Kami juga minta transparansi pendanaan, sehingga bisa dipertanggungjawabkan,” lanjut Isfahani yang juga peneliti di Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D) itu.

SOS juga berharap suporter dilibatkan dalam perbaikan sepakbola Indonesia. Ifan, sapaan Isfahani, meminta suporter tidak cuma dijadikan objek atau dikambinghitamkan bila terjadi kerusuhan.

“Mereka tidak pernah dianggap dan selalu diremehkan. Kami berharap KSN bisa merekomendasikan agar suporter dapat menjadi peserta Kongres PSSI dan memiliki hak suara,” kata Ifan.

Tuntutan terakhir SOS adalah agar Ketua Umum PSSI Nurdin Halid mundur dari jabatannya.

“Setelah melihat prestasi sepakbola Indonesia selama ini, kami meminta Nurdin Halid dengan hati terbuka mengundurkan diri demi kebaikan sepakbola Indonesia sendiri,” ujar Isfahani.

“Kami berharap peserta (KSN) melihat kondisi sepakbola Indonesia secara benar, tidak terjebak kepentingan kelompok. Mari melihat dengan mata terbuka dan hati nurani,” pungkasnya.

LEAVE A REPLY