Laga Bola – Penantian Belanda selama 32 tahun untuk mencapai final akhirnya diakhiri generasi Arjen Robben dkk dengan menyingkirkan Uruguay 3-2 di babak semifinal yang digelar di Stadion Green Point, Cape Town, Rabu (7/7/2010) dini hari WIB.

De Oranje, julukan Belanda selama ini dikenal sebagai tim besar tanpa gelar juara.Tangga final pernah dikecap Negeri Kincir Angin ini pada 1974 dan 1978, namun berakhir sebagai runner-up.

Setelah itu, Dewi Fortuna seolah semakin menjauh. Bahkan pada 1986 dan 2002 Belanda tidak mampu lolos ke Piala Dunia. Belanda memang sempat mencapai semifinal pada 1998, namun dikandaskan Brasil. Kegagalan Belanda di semifinal Piala Dunia yang digelar di Prancis itu tak berulang di Afrika Selatan.

Belanda membuka peluang melalui Dirt Kuyt yang mendapat umpan dari Wesley Sneijder, tapi tembakannya masih belum menemui sasaran.

Belanda yang turun dengan formasi 4-2-3-1 menguasai bola di menit-menit awal, sementara Uruguay sesekali melakukan serangan balik dengan menggantung Diego Forlan dan Edison Cavani di lini pertahanan Belanda.

Meski pertahanan Uruguay tidak terlalu ketat mengawal pergerakan Sneijder dan Robben, De Oranje tidak banyak mendapatkan peluang berarti yang mengancam gawang La Celeste yang dikawal Nestor Muslera.

Kebuntuan Belanda terpecahkan, melalui aksi individu Geovani Van Bronckhorst di luar kotak penalti di menit 17. Mantan pemain Barcelona itu secara mengejutkan menendang Jabulani ke arah gawang, bola meluncur deras ke sisi kiri mistar, tanpa bisa dibendung Muslera. Belanda unggul 1-0.

Tertinggal lebih dulu Uruguay tidak serta-merta gelap mata melancarkan serangan dan menumpuk pemain di pertahanan Belanda. Namun kesebaran ini berbuah manis. Diego Forlan membalas gol Van Bronchorst dengan cara yang sama, melakukan tendangan dari luar kotak penalti yang memaksa Maarten Stekelenburg memungut bola dari jalanya di menit 41.

Gol Forlan membuat moril pemain Uruguay semakin terlecut dan semakin berani melakukan tekanan, sementara organisasi serangan Belanda sedikit limbung.Namun, hingga peluit babak pertama dibunyikan skor 1-1 tidak berubah.

Di babak kedua, Paraguay mendapatkan peluang emas, ketika Stekelenburg terpaksa keluar dari sarangnya menghalau bola yang dibuntuti Alvaro Pereira, bola muntah ditendang ke arah gawang yang sudah ditinggalkan Stekelenburg, beruntung masih ada pemain Belanda yang menghalau bola.

Belanda kembali unggul dengan gol yang dicetak Sneijder dari luar kotak penalti di menit 70. Kemudian tiga menit berselang, giliran Robben yang memperlebar keunggulan menjadi 3-1, dengan sundulan, memanfaatkan umpan yang dikirim Dirt Kuyt. Uruguay sempat memperkecil ketinggalan menjadi 3-2 saat injury time melalui kaki Maxi Pereira. Namun usaha Uruguay menyamakan kedudukan berantakan setelah wasit Ravshan Irmatov meniup peluit akhir.

Sukes Belanda memupus harapan Uruguay untuk kembali mengulang prestasi mereka sebagai juara dunia seperti yang pernah terjadi pada 1930 dan 1950. Dengan hasil ini, Diego Forlan dkk hanya mempunyai kesempatan mengukir sejarah sebagai juara ketiga dengan mengalahkan tim yang tersisih dari pertandingan semifinal lain antara Jerman vs Spanyol. Pada 1954 dan 1970, Uruguay hanya menempati urutan ke empat.

Sementara, jika Belanda kembali sukses membukukan kemenangan di partai final, berarti capaian itu merupakan sejarah besar bagi De Oranje, karena untuk pertama kalinya meraih gelar juara.

Uruguay: F. Muslera, M. Pereira,D. Godín, M. Victorino, M. Cáceres,W. Gargano, E. Arévalo, D. Pérez, Á. Pereira,E. Cavani, D. Forlán

Belanda: Stekelenburg, K. Boulahrouz, J. Heitinga, J. Mathijsen, G. van Bronckhorst, M. van Bommel, D. de Zeeuw, A. Robben, W. Sneijder, D. Kuyt, R. van Persie.

LEAVE A REPLY